A. Pengertian
Teknik Peliputan
Dalam
pengertian ataupun defenisi dari tekhnik itu ialah metode atau cara, jadi kami
menggunakan defenisi metode menurut para ahli yaitu,menurut Rothwell dan Kazanas Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk
menyampaikan informasi.[1] Sedangkan
dalam bahasa inggris peliputan juga dapat disebut Reportase yang artinya
Pemberitaan atau pelaporan. Yang berasal dari kata Report yang artinya
melaporkan atau memberitakan. Peliputan berarti
melihat atau menerangkan apa yang dilihat. Menurut pandangan seorang wartawan,
peliputan berarti melihat sebuah peristiwa dan menuangkannya dalam sebuah
tulisan menjadi suatu informasi atau berita.
Menurut Eni
Setiati Tugas utama
wartawan atau jurnalis adalah melakukan liputan berita. Liputan merupakan
langkah mencari dan menggali informasi yang akan digunakan sebagai bahan
berita.[2]
Dalam melakukan liputan, jurnalis harus mampu menonjolkan bagian yang paling
menarik, hal ini lebih membutuhkan tingkat kreatifitas dalam mengembangkan
sumber berita yang telah didapatkan. Sebelum melakukan liputan, jurnalis harus
mengetahui peristiwa apa yang akan diliput serta memiliki gambaran tentang narasumber
yang perlu diwawancarai.
Ada langkah yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan
liputan. Antara lain adalah mempersiapkan kerangka berfikir berupa daftar
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber, selain itu jurnalis harus
menguasai topik pembicaraan ketika melakukan wawancara. Hal ini penting untuk memudahkan
dalam prakteknya dilapangan.
B. Teknik
Peliputan
Teknik Peliputan Meliputi tiga hal yaitu :
1. Observasi yaitu wartawan langsung datang ke lokasi kejadian , mengamati dan kemudian mengumpulkan data kejadian yang diliputnya tersebut.
2. Penggunaan Alat Bantu Perekam ( Recorder )
3. Penggunaan Media Elektronik transmitter edition.
C. Sistem Penyiaran
Empat istilah dalam Undang-Undang Penyiaran yaitu : lembaga penyiaran,
penyelenggara penyiaran, jasa penyiaran, dan stasiun penyiaran. Empat istilah
ini membingungkan dan berlebihan karena pada dasarnya mengacu pada pengertian
yang sama.[3]
Sistem penyiaran di Indonesia
diatur dalam Undang-Undang Penyiaran. Dalam Undang-Undang Penyiaran itu
terdapat istilah-istilah penyiaran dan dalam seluruh istilah itu terdapat Jenis
stasiun beserta jangkauan penyiarannya. Sehingga, stasiun penyiaran itu dapat
menampilkan acara mereka di televise baik di daerah maupun nasional.
D. Teknik Penyiaran Radio
Suksesnya sebuah program acara didukung oleh kerja keras dari tim dan teknik
yang digunakan. Dari tim teknik sendiri dapat diuraikan sebagai berikut :[4]
1. Manajer
Teknik Bertanggung
jawab mengawasi seluruh pekerjaan teknis.
2. Asisten Manajer Teknik Ikut bertanggung jawab dalam
penentuan anggaran dan kebijakan departemen teknik, serta memberikan saran
kepada staf bagian program dan produksi atas pelbagai aspek program.
3. Pengawas Teknik Mengarahkan operasional peralatan
elektronik beserts teknis yang bekerja.
4. Teknisi Pemeliharaan Bertanggung jawab memperbaiki dan mempelihara seluruh
peralatan siaran, termasuk peralatan produksi.
5. Teknisi Transmisi Bertanggung
jawab dalam operasional dan pemeliharaan peralatan pemancar.
6. Teknisi Audio Bertanggung
jawab menangani aspek suara suatu produksi program.
7. Teknisi Master KontrolBertugas
melakukan koordinasi terhadap seluruh input audio. Teknisi didukung pula oleh
peralatan produksi yang memadai, antara lain :
1. Peralatan Produksi
Audio
sistem, VCR sistem, lighting sistem, kontrol produksi, master kontrol, dan
lain-lain.
2. Peralatan Penyiaran Sistem
audio, peralatan kontinu studio, peralatan transmisi, dan lain-lain.
3. Peralatan Pendukung Pembangkit
daya listrik, komputer, alat komunikasi, mobil, reporter, dan lain-lain.
E. Temuan Studi Peliputan Ke Radio Delta FM
Radio Delta FM Frequensi 105,8 FM
ini Yang terletak di Gedung Mandiri lantai 3 Jalan Imam Bonjol Arah Kantor
Gubernur Sumatra Utara No. 16 D Medan ini Berpusat di Stasiun Jakarta
yang mana radio ini merupakan bagian dari Group Masima Contents & Channel,
perusahaan pengelola radio dari berbagai segmen pendengar beberapa diantaranya
Radio Prambors dan Radio FeMale.
ada awalnya, 1992 -
2011 melayani pendengar dengan memutarkan lagu (produk) memutarkan lagu-lagu
Golden Memories, Sweet Song yang dikombinasikan juga dengan bloking acara musik
Jazz dan Insert-insert musik klasik. Sejak Desember 2011 DeltaFM membuat suatu perubahan
dan penyempurnaan besar dengan mengusung konsep siaran baru dengan memutarkan
lagu-lagu terbaik dan paling enak di telinga pendengar setianya dengan target
market usia 30 – 39 tahun. DeltaFM yang saat ini megusung format Adult Contemporary Hits Radio, memutar
lagu easy listening dari era 90an dan
awal 2000 dan dikemas menjadi sebuah tagline baru, yakni “100% Lagu
Enak”. Seperti yang dilangsir Evi salah satu bagian marketing DeltaFm Ini
mengutarakan DeltaFM berkeinginan untuk membangun visi bersama dengan Sobat
DeltaFM untuk dapat menikmati hidup yang bernilai dengan tanpa menghilangkan
rasa bersyukur, ‘Live Your Best Life’.
Diharapkan visi tersebut dapat terwujud melalui sajian 100% lagu enak dan
asupan informasi bernilai. Dan bagi mitra kami, The New DeltaFM memberikan
solusi dan layanan yang telah terintegrasi untuk memperkenalkan produk, brand
maupun aktivasi yang diinginkan.
Dari yang kami lihat di
radio DeltaFm ini cara peliputan Infotaiment dan program yang ada di radio ini
tidak 50 % wartawan dari radio cabang yang mencari info / berita, namun lebih
banyak kerja di pusat ( Jakarta ) Sebab
efisiensi dan jumlah berita dari pusat yang lebih banyak di minati banyak
orang. Namun DeltaFM ini dalam menyampaikan Info News tidak terlalu condong ke
Peliputan Politik dan Kriminalitas.
Apabila pun ada berita yang dicari wartawan maka berita itu akan masuk terlebih
dahulu ke meja redaksi untuk disunting dan kemudian mana info yang pantas untuk
diangkat. Kemudian dalam meliput minat para pendengar maka tim pengarah acara
melakukan list daftar lagu – lagu yang di request oleh para pendengar setia
yang mana itu setiap harinya dilakukan mellalui media sosial Facebook dan
Twitter.
Dari segi Penyiarannya
sudah pasti Input nya dahulu seperti Komputer, Mixer, Microfon , transmisi
ataupun alat penunjang yang lainnya yang harus setiap harinya di cek oleh
teknisi sebab, apabila ada salah satu alat yang tidak bekerja efektif maka ini
akan menjadi hambatan dalam penyiaran. Setelah itu barulah Output ataupun
penyiarnya setidaknya seminggu tiga kali diberi pembekalan atas apa yang
menjadi keinginan pendengar dan mengikuti peraturan yang ada. Hambatan ataupun
noise yang belakangan ini didapatkan yaitu pertama maslah cuaca, sebab cuaca
buruk yang terjadi belakangan ini mengganggu kinerja transmitter dan pemancar
radio ini apalagi ditambah terkadang dengan masalah listrik di kota medan,
walaupun gedung ini sudah dilengkapi dengan mesin generator Set ( Genset ) akan
tetapi tidak dapat dipungkiri gangguan pada alat – alat yang kita miliki pasti
akan bermasalah. Kemudian apabila para pegawai ataupun penyiar tidak mengikuti
jam dan peraturan yang berlaku maka SP atau Surat Peringatan itu sangat berlaku
ketimbang Radio ini di Cekal oleh pihak pihak pengawas terkait.


DAFTAR PUSTAKA
Dewabrata. A.M. 2006. Kalimat Jurnalistik. Jakarta : Kompas
Eni Setiati. 2005. Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan.
Yogyakarta : Andi Offset
Husnun N Djuraid. 2006. Panduan Menulis Berita. Malang : UMM Press
Riswandi. 2009. Dasar Dasar Penyiaran. Yogyakarta : Graha Ilmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar